KATANTT.COM---Berkat ketekunan dan menjaga kualitas cita rasa, usaha kuliner kue rambut yang dijalankan selama 30 tahun di Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL masih tetap berjalan hingga kini.
Kuliner milik Maria Muti atau yang akrab disapa Abo kue rambut ini pun menjadi incaran para pembeli baik untuk diperjual belikan, dikonsumsi maupun dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Atambua.
Usah tak pernah mengkhianati hasil. Itulah yang dirasakan Abo Maria warga Naresa, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat yang telah menjalankan usaha kuliner kue rambut selama 30 tahun.
Usaha kuliner ini dijalankan sendiri di kediamannya dengan dibantu oleh 2 orang tenaga kerja. Kue rambut yang dihasilkan memiliki cita rasa yang gurih, manis serta tak mudah rapuh. Sehingga tak heran, apabila kue rambut miliknya menjadi incaran warga untuk dibeli.
Dalam proses pembuatan kue rambut ini berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan gula yang dipanaskan yang kemudian digoreng dengan menggunakan minyak panas. Dalam satu kali pembuatan bisa mencapai 700-800 potong kue rambut, itu pun tergantung pesanan.
Apabila meningkat bisa mencapai 3000 hingga 4000 ribu potong kue rambut yang menjadi incaran ini menjadi pilihan warga, karena kualitas dan cita rasanya yang gurih. Sehingga para pembeli yang memesan kue ini tidak hanya berasal dari kota Atambua melainkan dari Kabupaten tetangga bahkan dari Negara Timor Leste dan Australia.
Meski telah memasuki usia senja, Abo Maria tetap semangat menjalankan usahanya dengan tetap mempertahankan cita rasanya. Aktifitas ini tetap dilakukan untuk mengisi hari tuanya dengan melayani banyak orang melalui lewat kue rambut.
Tak heran jika dalam 3 atau 4 hari sekali dia pun sudah bisa menerima orderan pembuatan kue rambut yang dijual di sejumlah toko di Kota Atambua. Untuk harga kue rambut ini dijual dengan harga yang tak menguras kantong yakni dari kisaran Rp.15 ribu hingga Rp.25 ribu dalam satu pak kemasan.
"Bahkan untuk satu potong kue ini dijual dengan harga murah yakni Rp. 1000 rupiah," akui Abo Maria di sela-sela pembuatan kue rambut di kediamannya, Selasa (4/6/2024) pagi.
Tidak saja itu, lewat usaha kue rambut dirinya turut memberdayakan para pekerjanya dengan membayar upah saat proses pembuatan kuliner tersebut. Salah satunya anastasia yang telah bekerja selama tiga tahun bersama Abo Maria.
Bagi Anastasia dengan turut serta dalam pembuatan kue rambut ini, dirinya bisa menambahkan penghasilan sebagai ibu rumah tangga untuk pembiayaan ekonomi keluarga serta biaya anaknya sekolah.
Selain itu dia pun turut bangga karena usaha ini terlah terkenal di Kabupaten Belu hingga daerah luar bahkan hasil kue buatannya Abo Maria pun dipesan orang dari luar negeri.
"Selain untuk dijual di sejumlah toko di kota Atambua, bahkan para pelanggan biasanya datang ke rumah untuk membeli kue rambutnya," ujar dia.
Sementara itu, salah seorang pelanggan Ferdinand Tandjung yang bersamaan sedang membeli kue rambut mengatakan, dirinya sering membeli kue rambut ini untuk dijadikan sebagai buah tangan bagi sanak keluarga di kota Atambua bahkan luar daerah Belu.
"Kue rambut ini selalu menjadi pesanan utama kerabatnya yang berada di luar kota Atambua karena cita rasanya yang gurih," kata Ferdinand.