• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Gelorakan Tanam Bambu di Kabupaten TTU

Semy Andy Pah | Jum'at, 07/07/2023 06:02 WIB
 Gubernur NTT Gelorakan Tanam Bambu di Kabupaten TTU Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan sambutan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten TTU dan bertatap muka bersama aparatur sipil negara dan stakeholder terkait serta kelompok masyarakat di Kantor Camat Noemuti, Desa Fatumuti, Kamis (6/7/2023).

KATANTT.COM--Sukses menggelorakan tanaman bambu di daratan Pulau Flores, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melanjutkan ekspansi menggelorakan tanam bambu di Pulau Timor. Dan kali ini, dilakukan Viktor Laiskodat di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Saat membuka Kick Off Sosialisasi 22 Provinsi, Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, pada Rabu, (1/2/2023) silam, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat
mengklaim memiliki bibit bambu sebanyak 2,5 juta dan yang sudah ditanam 1.300 hektare khusus untuk bambu karena tanaman bambu ini berbeda.

"Kalau orang biasa berbicara bambu, itulah yang bisa menyelamatkan Nusa Tenggara Timur karena di dalam satu rumpun bambu menyimpan 5.000 liter air di dalamnya, agroforestry itu bisa berjalan baik di NTT kalau ada bambu," jelasnya.

Saat kunker ke Kabupaten TTU, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat secara terbuka menggelorakan budaya menanam tanaman bambu dalam menyikapi fenomena global yang terjadi sekarang ini dan akan berdampak langsung kepada Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu femoena tersebut ada krisis air sehingga orang nomor satu di Provinsi NTT kembali menggelorakan menanam tanaman bambu di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Sebagaimana saat kunjungan kerja, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ke Kabupaten TTU dan bertatap muka bersama aparatur sipil negara dan stakeholder terkait serta kelompok masyarakat di Kantor Camat Noemuti, Desa Fatumuti, Kamis (6/7/2023).

Dialog tatap muka yang dihadiri para Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten TTU dan tokoh agama, kepala puskesmas, para Kepala SMA/SMK, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pendamping Desa, Kelompok Tani, Kepala Perbankan serta elemen masyarakat lainnya Viktor Laiskodat mengatakan bahwa ada 4 isu besar di dunia sekarang ini yang sangat kritis dan menjadi perhatian serius oleh dunia internasional dan juga pemerintah pusat serta pemerintah daerah.

“Untuk kita ketahui bersama, bahwa ada 4 isu besar di dunia hari ini yang sangat kritis, yang pertama pangan, air, yang berikut energi dan yang terakhir populasi manusia. Dan pangan, air serta energi memiliki keterkaitan yang kuat termasuk dampaknya terhadap iklim dan pembangunan berkelanjutan," jelasnya.

"Hal ini karena pangan, air dan energi merupakan kebutuhan dasar dan sumber kehidupan utama umat manusia. Nah, isu-isu ini cepat atau lambat akan menjadi bagian juga untuk kita di NTT. Karena itu, kenapa saya selalu dorong tentang pembangunan pertanian, peternakan, perikanan, industri ?, itu untuk menjawab semua tantangan dan masalah yang tadi saya terangkan,” jambung Viktor Laiskodat.

Terkait hal tersebut, mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini secara khusus mengajak warga masyarakat di Kabupaten TTU untuk menanam bambu. Karena tanaman bambu memiliki kegunaan luar biasa serta manfaatnya sangat banyak, baik bagi manusia maupun lingkungan.

“Untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan, kita wajib mampu untuk menanam bambu. Kami punya benih bambu. Dan satu-satunya provinsi di Indonesia yang punya benih bambu terbanyak itu ada di NTT, bahkan kementerianpun kalah. Saya sudah lapor ke Bapak Presiden, dan harganya lebih murah daripada yang ada di kementerian. Kementerian jual satu benih bambu seharga 12.500 rupiah, NTT ada di kisaran 8.000 rupiah,” ungkapnya.

“Bayangkan saja, satu rumpun bambu, dia bisa menyimpan 3.000 sampai dengan 5.000 liter air di dalam bambu-bambu tersebut. Setiap kita lihat bambu, kita tahu bahwa di dalamnya ada air. Jadi karena itu, mari kita tanam bambu untuk jaga ketersediaan air kita, untuk masa depan anak dan cucu kita,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan salah satu keunggulan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan selain kemampuannya dalam menjaga ekosistem air juga sistem perakaran tanaman bambu yang sangat rapat dimana akar-akarnya dapat menyebar ke segala arah, dan membuat lahan tanah yang ditumbuhi rumpun bambu menjadi sangat stabil dan kuat terlebih di lahan-lahan lereng yang sangat curam.

Program pengembangan bambu, lanjut Viktor Laiskodat, jelas selain bisa menjaga kelestarian alam dan lingkungan, juga merupakan program pembangunan yang mempunyai kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Tentunya, saya juga selalu mendorong melalui lembaga-lembaga keagamaan, teman-teman TNI-POLRI dan semua elemen masyarakat untuk kita bekerja sama, dimana pembiayaan dan anggaran direncanakan dan disiapkan oleh pemerintah daerah, Pak Bupati dan jajarannya bersama Ketua DPRD untuk nanti kami dari provinsi kirim tim untuk mengajarkan bagaimana cara menanam bambu yang benar sampai panen dan dimanfaatkan, karena dunia sekarang menuju ke bambu,” ungkapnya.

NTT menurut Viktor Laiskodat, harus bersyukur karena Presiden RI, Joko Widodo mempercayakan penyelenggaraan KTT Asean Summit di Labuan Bajo pada Mei 2023 lalu. Hal ini merupakan sebuah sejarah untuk Provinsi NTT karena menjadi pertemuan para kepala negara di Asean. "Sungguh luar biasa karena kita ikut menyumbangkan bambu kita yang telah kita olah menjadi produk sepeda dan digunakan oleh pemimpin-pemimpin negara Asean tersebut,” ucap Viktor Laiskodat dengan bangga.

Ia pun berharap, bambu dapat menjadi Industri yang memiliki prospek bagus untuk masa depan, sehingga Provinsi NTT dapat menjadi sentra produksi bambu terbesar di dunia yang dapat dipasarkan hingga ke mancanegara, dan Kabupaten TTU pun turut berperan dan harus ikut terlibat dalam kontribusi program pengembangan bambu tersebut.

Turut hadir Bupati TTU Juandi David, Ketua DPRD Kabupaten TTU Hendrikus Bana, Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. NTT Lecky Koli, Kadis LHK Prov. NTT Ondi Siagian, Kadis Sosial NTT, Yosef Rasi, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra Mese Ataupah, Karo Adpim Setda NTT, Prisila Parera.

FOLLOW US