• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Tegaskan Tanggungjawab Besar Gereja Adalah Membangun Manusia

Semy Andy Pah | Rabu, 07/06/2023 08:08 WIB
Gubernur NTT Tegaskan Tanggungjawab Besar Gereja Adalah Membangun Manusia Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni saat melakukan peletakan batu pertama pembangungan gedung Gereja GMIT Silo Naikoten 1 Kupang, Minggu (4/6/2023).

KATANTT.COM--Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan saat ini yang menjadi tanggungjawab besar gereja adalah bagaimana membangun sumber daya manusia yang handal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Pasalnya, membangun sumber daya manusia yang handal sangat-lah tidak mudah.

"Saat ini, tanggung jawab besar gereja adalah membangun manusia, membangun manusia bukanlah hal yang mudah, kita membutuhkan iman yang sebagaimana difirmankan dalam Kitab Ibrani 11: 1 yang menyatakan, Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat," kata Viktor Bungtilu Laiskodat saat menghadiri ibadah peletakan batu pertama pembangungan gedun Gereja GMIT Silo Naikoten 1 Kupang, Minggu (4/6/2023).

Karena itu jelas Viktor Bungtilu Laiskodat, iman adalah pengetahuan yang perlu dikonkritkan menjadi sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan oleh sesama.

"Gedung gereja GMIT Silo Naikoten 1 merupakan salah satu bentuk produk dari iman, karena itu saya mendorong agar dalam pembangunan gedung ini, kiranya mampu melahirkan suatu karya pengetahuan dan karya iman yang luar biasa," ungkapnya.

Orang nomor satu di NTT ini berpesan supaya pembangunan gedung gereja GMIT Silo memperhatikan pemanfaatan potensi energi matahari melalui penyediaan panel surya pada atap-atap gedung yang akan dibangun, sehingga mampu menciptakan kemandirian energi. Termasuk memperhatikan ketersediaan sarana maupun prasaran bagi jemaat kategori manula dan penyandang disabilitas.

“Perwujudan citra Yesus sebagai pribadi melalui pengetahuan, keberanian dalam mengambil resiko dan kepedulian.
Ketiga hal ini kiranya mampu mejadi teladan bagi kita untuk membantu sesama sebagai perwujudan surga didunia ini, sebagaimana yang telah difirmakan dalam kitab Matius 25:31-46. Karena itu, Saya berharap agar gereja harus bersungguh-sungguh membangun pengetahuan bagi jemaat,” jelasnya.

Sementara Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, STh, MTh, mengungkapkan bahwa di tahun 1962, para pendiri Gereja GMIT Silo Naikoten 1 Kupang bertekad untuk membentuk suatu persekutuan yang indah dan damai hingga akhirnya, melalui tujuan mulia ini terbentuklah GMIT Silo Naikoten 1 Kupang.

"Melalui semangat Silo pange pulang , gereja ini telah menorehkan perjalanan sejarah panjang sebagai  wujud perekat nilai kerukunan dan persukutuan yang mendorong terlaksananya peletakan batu pertama gedung Gereja GMIT Silo," katanya.

Pdt. Yusuf Nakmofa mengapresiasi dan mendukung pembangunan gedung GMIT Silo Naikoten 1. Kiranya pembangunan rumah Tuhan  ini dikelola dengan baik oleh panitia pembangunan dan para Pendeta, Majelis, Diaken dan pengajar tetap menetapkan skala prioritas pada pembangunan dan pengembangkan kerohanian jemaat. Mari tetap menjaga semangat persekutuan yang rukun, damai dan aman.

"Atas nama Sinode GMIT Klasis Kota Kupang, kami mengucapkan selamat membangun, kehadiran kami adalah wujud dukungan atas pembangunan GMIT Silo Naikoten 1 Kupang," ujarnya.

Sedangkan Ketua Panitia Pembangunan Gedung GMIT Silo, Franky Telupere mengatakan melalui pergumulan selama kurun waktu 5 tahun dan pelaksanaan detail engineering design selama 1,5 tahun akhirnya dilakukan peletakan batu pertama. Karena itu pada momen ini kami himbau para jemaat, mari bersama mambangun rumah Tuhan ini sebagai sarana perekat persukutuan.

Untuk diketahui desain gedung GMIT Silo Naikoten 1 dipilih melalui tahapan sayembara yang diikuti oleh 36 peserta dari seluruh Indonesia dan dimenangkan oleh peserta dari Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara,  gedung gereja ini diberi tema "GMIT Bersaksi dalam Bahasa dan Budaya" yang akan memadukan desain bergaya klasik dan modern.

Turut hadir, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Nomleni dan undangan lainnya.

FOLLOW US