• Bisnis

BI Gerakkan Transaksi Digital Bank NTT di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Semy Andy Pah | Rabu, 11/05/2022 08:23 WIB
BI Gerakkan Transaksi Digital Bank NTT di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mendampingi ADG Bank Indonesia, Ny Aidah S Budiman, Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dan Naek Tigor Sinaga selaku salah satu pejabat BI, ketika berbelanja di booth UMKM Binaan Bank NTT.

KATANTT.COM--Bank Indonesia mendukung upaya-upaya untuk senantiasa optimis dan mencari peluang-peluang baru dalam menumbuhkan perekonomian nasional melalui pemanfaatan teknologi digital. Perkembangan ekonomi digital menjadi peluang besar bagi perekonomian Indonesia yang perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Dan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT sudah melakukan itu dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber pendapatan daerah. Sebagai bukti, Selasa (10/5/2022), Anggota Dewan Gubernur (ADG) Bank Indonesia, Aidah S. Budiman, bertempat di area waterfront city Labuan Bajo, melaunching pembayaran non tunai QRIS (kode QR yang dikembangkan Bank Indonesia) untuk jenis retribusi pasar dan parkir yaang nantinya dikelola oleh Bank NTT.

Untuk layanan ini, khusus di Labuan Bajo, Bank NTT sudah menandatangani kesepakatan dengan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo untuk sponsorsip dan promosi sarana pendukung waterfront city.

Selain itu, Aidah pun meresmikan sejumah layanan pembayaran secara digital seperti persewaan sepeda listrik, Pasar Batu Cermin, komunitas penyewaan kapal, pedagang dan retribusi di Pulau Komodo.

Hadir dalam momentum ini, sejumlah pimpinan BI, seperti Naek Tigor Sinaga yang adalah mantan Kepala Kantor Perwakilan BI NTT serta sejumlah pejabat BI dari Jakarta, juga Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi serta unsur Forkopimda.

Tidak hanya itu, hadir juga Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Dana, Johanis Landu Praing, serta sejumlah kepala divisi, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya ADG Bank Indonesia, Aidah S. Budiman menegaskan bahwa selama dua tahun terakhir, kondisi ekonomi tanah air sempat mengalami kendala serius karena COVID 19. Dan ini sangatlah berdampak pada daerah-daerah yang menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan perekonomian.

“Namun kita apresiasi Labuan Bajo yang terus berbenah, apalagi dihadirkannya waterfront city oleh pemerintah pusat, yang katanya akan menjadi terbaik di dunia. Dengan demikian, Bank Indonesia datang menawarkan layanan pembayaran digital, yakni QRIS,” tegasnya menambahkan, digitalisasi dalam pembayaran sudah menjadi sebuah kebutuhan apalagi Bank Indonesia sudah menyiapkan blue print sistem pembayaran di Indonesia.

Namun apa jadinya jika masyarakat tidak diedukasi secara baik. Sehingga dihadirkanlah berbagai program sosialisasi. Masih menurutnya, dengan QRIS, banyak yang dimudahkan yakni tidak perlu membawa dompet lagi. Apalagi, sekarang sudah hadir BI FAST, yakni cara mudah dalam melakukan pengiriman uang.

Layanan ini aktif 1 X 24 jam sehari, tujuh jam setiap minggu bahkan hari libur pun aktif. Dengan BI FAST, biaya operasional banyak dipangkas. Jika sebelumnya sekali transfer Rp 6.500, maka dengan program ini cukup membayar Rp 2.500 sekali transfer.

Secara nasional menurutnya, tahun ini Bank Indonesia akan meng-QRIS-kan sebanyak 15 juta merchant, bahkan pihaknya berharap jumlah ini meningkat. Bahkan untuk Labuan Bajo, kedepan seluruh persewaan kapal, retribusi parkir, termasuk jenis usaha yang tradisional sekalipun akan dijangkau layanan pembayaran secara digital.

FOLLOW US