• Nusa Tenggara Timur

Kapolda NTT Tidak Tolerir Siswa Bintara Buat Pelanggaran

Imanuel Lodja | Selasa, 17/11/2020 13:30 WIB
Kapolda NTT Tidak Tolerir Siswa Bintara Buat Pelanggaran Sejumlah calon siswa Bintara Polri saat mengikuti acara pembukaan pendidikan di SPN Polda NTT yang dipimpin langsung Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif.

katantt.com--Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif memberi peringatan keras tidak akan mentolerir siswa bintara Polri yang melakukan pelanggaran selama masa pendidikan.

Orang nomor satu di Polda NTT ini tak segan-segan mengeluarkan siswa Bintara Polri dari lembaga pendidikan SPN Polda NTT jika berbuat hal yang melanggar aturan.

Penegasan ini disampaikan jenderal bintang dua ini dihadapan 224 siswa bintara Polda NTT pada pembukaan pendidikan di SPN Polda NTT, Selasa (17/11).

Ia mengingatkan kalau seleksi penerimaan bintara Polri sudab melalui proses yang sangat ketat secara akademik, fisik dan mental.

Polda NTT saat ini masih kekurangan personil karena baru tersedia 43 % personil dari jumlah yang dibutuhkan.

"Saya tekankan kepada mereka (siswa bintara Polri) ikuti dengan baik dengan sungguh-sungguh pendidikan ini. Saya tidak akan tolerir pelanggaran yang dilakukan selama pendidikan," tegas Lotharia Latif.

Menurut Lotharia Latif, masa pendidikan adalah basis fondasi awal untuk menjadi seorang anggota Polri dari seorang anak SMA kemudian dididik dan disiapkan menjadi aparat pelayan masyarakat pelindung, pengayom dan penegak hukum.

SPN Polda NTT, tandas Lotharia Latif mempunyai tanggung jawab besar untuk memberikan warna terhadap siswa bintata sebagai pelayanan masyarakat di NTT.

"Karena di pendidikan ini akan diajari semua bagaimana kedisplinan Polri, etika anggota Polri, mana perbuatan yang dilarang dan mana perbuatan yang wajib dilakukan," tambahnya.

Jika selama pendidikan siswa Polri tidak dapat mengikuti dengan baik maka Kapolda menegaskan tidak akan mentolerirnya.

"Saya harus menyiapkan anggota Polri yang nantinya siap terjun ke masyarakat itu mereka sudah punya karakter sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat," tegasnya.

"Saya pun mempunyai tanggung jawab besar kepada masyarakat di NTT untuk menghasilkan anggota Polri yang baik dan berkualitas memiliki mental karakter pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat," tambah Lotharia Latif mengingatkan.

Ia berharap bintara Polri yang dihasilkan SPN Polda NTT memiliki disiplin dan berintegritas. Kapolda juga meminta seluruh siswa mengikuti aturan yang berlaku di lembaga pendidikan.

Secara umum ada 11.208 siswa bintara Polri terdiri dari 10.648 pria dan 560 wanita yang mengikuti pendidikan di sekolah polisi wanita dan 31 SPN.

Diharapkan efektivitas proses pendidikan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dengan menerapkan prinsip pendidikan yang sehat-efektif dan berkualitas.

Di sisi lain aspek kesehatan tetap menjadi prioritas utama untuk menjamin proses pendidikan berjalan dengan baik sehingga dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia Polri yang berkualitas unggul dan berbudi pekerti luhur.

selain itu pelaksanaan pendidikan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama masa pendidikan.

Di SPN Polda NTT sendiri terdapat 224 orang siswa bintara Polri yang dididik hingga 7 bulan ke depan.

 

FOLLOW US