• Nusa Tenggara Timur

Lagi, Warga Amfoang Timur Tewas Jatuh dari Pohon Lontar

Imanuel Lodja | Selasa, 10/11/2020 20:59 WIB
Lagi, Warga Amfoang Timur Tewas Jatuh dari Pohon Lontar ilustrasi--

katantt.com--Korban meninggal karena terjatuh dari atas pohon, kembali terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kali ini menimpa, Agustinua Sufabani,20, warga RT 08/RW 04 Dusun II, Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Selasa (10/11).

Korban jatuh dari atas pohon tuak/lontar di Sako (tempat sehari-hari korban mengiris tuak), Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur.

Orang tua korban, Milikhiur Bani,40, dan Serofina Obe ,40, cemas karena hingga petang korban belum juga pulang ke rumah padahal hari sudah mulai gelap.

Menyadari bahwa korban belum pulang, kedua orang tua korban mencari korban.

Keduanya mencari korban hingga di lokasi kejadian di Sako yang merupakan lokasi korban mengelola dan mengolah pohon tuak yang berada di wilayah di Desa Netemnanu Utara.

Saat tiba di lokasi kejadian, kedua orang tua mencari di pondok/rumah kebun yang berada di sekitar lokasi kejadian akan tetapi korban tidak berada di pondok tersebut.

Pasangan suami istri ini kemudian mencari korban di sekeliling pohon tuak.

Namun karena gelap, kedua orang tua korban mencari korban menggunakan senter.

Keduanya kaget menemukan korban dalam posisi tergeletak di bawah pohon tuak/lontar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Saat ditemukan, kondisi korban mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinga.

Orang tua korban kemudian kembali ke rumah untuk meminta bantuan warga dan tetangga untuk mengevakuasi korban dan dibawa ke rumah orang tua korban untuk disemayamkan.

Paur Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat yang dikonfirmasi Selasa (10/11) malam mengakui kalau anggota piket Polsek Amfoang Timur mendapat informasi dari Babinsa Sertu Araujo kalau ada salah satu warga meninggal dunia karena jatuh dari pohon.

Anggota Piket Polsek Amfoang Timur mencari informasi dan keterangan dari kerabat korban.

Keluarga korban pun menerima kematian korban dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi.

"Korban jatuh dari pohon saat mengiris tuak. Saat itu korban seorang diri dan baru ditemukan setelah orang tua korban mencari dan menemukan korban di bawah pohon tuak," tandasnya.

FOLLOW US