• Nusa Tenggara Timur

Penjabat Wali Kota-Kepala BI NTT Bahas Penanganan Inflasi & Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang

Imanuel Lodja | Jum'at, 08/09/2023 08:00 WIB
Penjabat Wali Kota-Kepala BI NTT Bahas Penanganan Inflasi & Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay bersama Kepala Perwakilan BI NTT, Donny Heatubun yang didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Daniel Agus Prasetyo dan Pratyaksa Candraditya pose bersama sambil memegang penghargaan sebagai TPID Kota IHK Terbaik Tahun 2022 untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua dari Presiden RI.

KATANTT.COM--Keberhasilan Kota Kupang dalam meraih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Terbaik Tahun 2022 untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua mendapat apresiasi luas. Begitu pula apresiasi dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun.

Kamis (7/9/2023) kemarin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun melakukan kunjungan sekaligus melakukan pertemuan bersama Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, MSi, di ruang kerja Wali Kota Kupang.

Selain membahas rencana kegiatan dalam waktu dekat, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay dan Kepala Perwakilan BI NTT, S. Donny H. Heatubun mengulas tentang upaya penanganan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang.

Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia yang selama ini sudah berkolaborasi dan memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Kupang. Hasilnya, Pemkot Kupang meraih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaik Tahun 2022 untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, yang diserahkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo belum lama ini.

Fahrensy Funay mengakui Bank Indonesia telah berkontribusi besar dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Kupang bersama Forkopimda dan stakeholder terkait lainnya. Ke depan kerja sama solid ini bisa terus terjalin, sehingga prestasi yang sudah diraih bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lebih baik lagi.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun bersama para Deputi yang hadir juga menyampaikan proficiat kepada Pemkot Kupang dan TPID Kota Kupang atas pencapaian tersebut. Diakuinya untuk mengendalikan laju inflasi seperti yang ditargetkan butuh usaha bersama dan kerja kolaborasi.

Tantangan dalam pengendalian inflasi di Kota Kupang menurut Donny, biasa dialami pada akhir tahun, menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, apalagi pengalaman tahun sebelumnya dibarengi dengan cuaca ekstrim. Yang paling dikuatirkan menurutnya adalah kenaikan harga tiket pesawat dan harga daging-dagingan.

"Karena itu menurutnya perlu dibangun komunikasi dengan pemerintah pusat terutama Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat, mengingat NTT merupakan daerah pariwisata," kata Donny Heatubun yang didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetyo dan Pratyaksa Candraditya.

Menurut Donny, untuk mencegah lonjakan harga daging menurutnya perlu disiapkan cold storage, kerja sama dengan daerah lain seperti Bali yang menjadi pemasok stok daging. Khusus untuk beras, Pemkot Kupang perlu menggandeng Bulog untuk menyiapkan cadangan beras jika terjadi kelangkaan.

Donny menyarankan untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga beras bisa dihidupkan kembali semangat untuk makan pangan lokal seperti ubi.

Tentang kontribusi konsumsi pemerintah lewat penyerapan APBD terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang, Donnyminta kepada Penjabat Wali Kota Kupang untuk memacu semua perangkat daerah di lingkungan Pemerintahan Kota Kupang agar meningkatkan persentase realisasi APBD sejak awal tahun.

"Tidak hanya menunggu di akhir tahun atau triwulan keempat baru realisasi mendekati 100 persen. Target mereka pertumbuhan ekonomi Kota Kupang di atas 5 persen. Idealnya inflasi ditekan, pertumbuhan ekonomi naik,” jelasnya.

Donny menambahkan, BI dalam perannya sebagai satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi daerah sedang berupaya untuk mewujudkan Kota Kupang  yang full digital melalui penciptaan ekosistem sistem pembayaran yang dapat mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.

Salah satu cara yang menurutnya memberi poin tinggi dalam penilaian adalah minimal 1 persen dari PAD Kota Kupang dibayarkan melalui kanal Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Baik itu pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak hotel dan restoran, retribusi pasar dan retribusi parkir serta potensi PAD lainnya.

Dengan begitu, Donny berharap perlu diedukasi kepada masyarakat dengan para ASN Pemkot menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

FOLLOW US