• Nusa Tenggara Timur

Kakak Adik di Amfoang Terseret Banjir, Kakak Selamat tapi Adik Ditemukan Tewas

Imanuel Lodja | Selasa, 21/03/2023 12:04 WIB
Kakak Adik di Amfoang Terseret Banjir, Kakak Selamat tapi Adik Ditemukan Tewas Jenazah Pauf Ukum ditemukan dalam keadaan selamat tersangkut di sela bebatuan pada Minggu (19/3/2023).

KATANTT.COM--Kakak beradik yang juga warga RT 005/RW 003, Dusun I, Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, terseret arus sungai Bikausajan di Desa Bitobe Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Minggu (19/3/2023) petang.

Kedua korban yakni Pauf Bayatriks Permatasari Sobe Ukum (16) dan Meko Dorce Mersiana Sobe Ukum (12), pelajar kelas IV sekolah dasar. Pauf ditemukan dalam keadaan selamat tersangkut di sela bebatuan pada Minggu (19/3/2023).

Korban Pauf mengalami luka lecet di sekujur tubuh dan memar di kepala. Sementara Meko ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (20/3/2023). Ia ditemukan terjepit di celah batu dalam kali/sungai dalam keadaan tanpa busana. Celana luar dan dalam masih tersangkut di kedua ujung jari kaki.

Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, SIK MH yang dikonfirmasi Selasa (21/3/2023) membenarkan kejadian ini. "korban adalah kakak beradik yang terseret arus sungai Bikausajan di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang. Keduanya sudah ditemukan, satunya selamat sedangkan satunya meninggal dunia," ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto.

Kedua korban awalnya hendak menyeberangi sungai bersama kakak mereka Loet Halinat Firdaus Sobe Ukum (18) setelah pulang dari kebun membawa kayu bakar. Saat Loet Halina Firdaus Sobe Ukum menyeberang, kedua korban mengikutinya dari belakang.

Ketika sang kakak, Loet tiba di tepi (seberang) sungai, ia menoleh ke belakang mengecek kedua korban (adiknya).
Loet kaget setelah mengetahui kedua korban sudah tidak ada lagi. Ia pun langsung menduga kalau kedua adiknya sudah terseret arus sungai.

Loet langsung menyusuri sungai mengecek kedua adiknya tersebut dari pinggir sungai mengikuti aliran banjir. Sekitar 50 meter, ia melihat korban adiknya tersangkut di batu besar dalam sungai lalu ia berusaha masuk ke dalam sungai dan menolong korban sang adik ke pinggir sungai.

Ia lanjut mencari adiknya yang lain yang belum ditemukan hingga pukul 18.00 wita. Saat itu datang satu orang warga yang juga baru pulang dari kebun melewati jalan yang sama dan melihat Loet mencari adiknya. Keduanya melanjutkan pencarian dengan bantuan senter handphone namun tidak menemukan korban.

Loet membawa korban Pauf yang dalam keadaan luka-luka pulang ke rumah orangtua dan memberitahukan kepada ibunya Nelci Mafefa serta warga sekitar dan kepada Kepala Desa Bitobe.

Karena korban Pauf kritis maka Kepala Desa Bitobe meminta bantuan tenaga medis di Pustu Bitobe, Bhabinkamtibmas Desa Bitobe, Babinsa Desa Bitobe serta Camat Amfoang Tengah mengevakuasi korban ke Puskemas Fatumonas dijemput mobil ambulance dari Puskesmas Fatumonas untuk mendapatkan pertolongan medis.

Ia harus dirawat intensif karena kondisi korban butuh perawatan yang lebih intensif. Pihak Puskesmas Fatumonas kemudian merujuk korban ke RSUD Prof WZ Johannes Kupang. Senin (20/3/2023), warga bersama aparat pemerintah setempat dan pihak TNI-Polri melanjutkan pencarian terhadap korban Dorce.

Sekitar pukul 09.43 wita, korban berhasil ditemukan sekitar tujuh meter dari lokasi kejadian. Saat ditemukan korban terjepit di celah bebatuan di dalam sungai. Korban pun dievakuasi ke rumahnya untuk disemayamkan.

Kedua orang tua korban tidak mempermasalahkan kematian korban secara hukum dan menerima kematian korban sebagai musibah. "Penyebabnya adalah arus sungai yang deras karena saat itu masih banjir," tambah Irwan Arianto.

Mantan Kapolres Sumba Barat ini menghimbau kepada semua warga Kabupaten Kupang untuk selalu berhati-hati karena saat ini intensitas hujan masih tinggi. "Kami menghimbau agar warga selalu berhati-hati menghadapi musim penghujan ini, sewaktu-waktu banjir, longsor dan bahaya lainnya," ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto.

FOLLOW US