Puncak acara tersebut berhasil menyedot perhatian ratusan penonton untuk memberikan dukungan terhadap 17 (tujuh belas) finalis
Putri Manggarai 2025.
Dari 17 finalis yang telah melalui berbagai tahapan seleksi ketat dan pelatihan intensif, Crescentia Atniseyla Tegok atau yang akrab disapa Cyntia, berhasil keluar sebagai peraih mahkota utama Final Manggarai 2025.
Penampilannya yang memukau di malam final, ditambah wawasan budaya yang kuat dan karakter yang menginspirasi, menjadi kunci keberhasilannya meraih gelar prestisius ini.
Posisi Runner-up 1 diraih oleh Geralldine Rigobertha Vanezha Magung (Vanessa), yang tampil dengan elegan dan ide-ide segar mengenai pelibatan generasi muda dalam promosi budaya lokal.
Sementara itu, Abigail Ernestha Kenaru (Abi) dinobatkan sebagai Runner-up 2 berkat kepiawaiannya dalam menyampaikan gagasan sosial yang relevan dan menyentuh hati.
Kegiatan ini menjadi panggung bagi para finalis untuk menunjukkan bakat, kepemimpinan, dan kecintaan mereka terhadap budaya Manggarai.
Selain memilih figur representatif, Final Manggarai juga bertujuan mendorong generasi muda menjadi duta nilai-nilai lokal yang progresif.
“Ajang ini bukan hanya tentang gelar. Ini tentang bagaimana anak muda Manggarai bangkit dan membawa identitas budaya ke panggung yang lebih luas,” ujar Heri Baben, ketua Yayasan Pesona Manggarai.
Dengan berakhirnya malam penobatan ini, Cyntia bersama Vanessa dan Abi diharapkan dapat menjalankan peran sebagai duta budaya, pendidikan, dan sosial yang mampu membawa semangat perubahan positif bagi Manggarai dan Nusa Tenggara Timur.