• Nusa Tenggara Timur

Satu Korban Insiden Stevano Open Road Race di Belu Akhirnya Tewas

Imanuel Lodja | Sabtu, 18/11/2023 14:55 WIB
Satu Korban Insiden Stevano Open Road Race di Belu Akhirnya Tewas ilustrasi_lakalantas

KATANTT.COM--Marcelo Mau Resi, warga Raimaten, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, meninggal dunia pada Sabtu (18/11/2023).

Marselo Mau Resi mengalami luka robek pada pelipis kiri dan lebam pada mata kiri, cedera kepala berat, perdarahan otak, tidak sadarkan diri dan sudah tersambung ke ventilator.

"Iya, meninggal dunia satu orang," ujar Humas Polres Belu, AKP Ketut Kanawa saat dikonfirmasi Sabtu (18/11/2023).

Sesuai keterangan dari dokter jaga RSUD Atambua, korban Marselo mengalami luka berat. Marselo merupakan penonton yang mengalami insiden saat menonton latihan resmi Stevano Open Road Race di Atambua Kabupaten Belu, Kamis (16/11/2023).

Pasca kejadian ini, ia dirawat di ruangan ICU RSUD Atambua, Kabupaten Belu. Korban Marselo dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 06.55 wita.

Jenazah Marselo langsung dibawa ke ruangan jenazah RSUD Atambua. Ia mengalami cardiac arrest e.c syok neurologik. Sementara diagnosa selama perawatan yakni mengalami enurunan kesadaran dan syok neurogenic dan diffuse axonal injury.

Lima orang mengalami luka berat dan satu orang mengalami luka ringan terkait kecelakaan yang terjadi di lintasan Road Race Stevano open road race di tikungan SD 1 Atambua, Kamis (16/11/2023).

Kecelakaan ini melibatkan sepeda .otor yamaha RX King yang merupakan motor balap. Para korban yakni pembalap, Dody Arianto Meak (30), warga Wekatimun, Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu.

Lima warga sipil lainnya yakni Mario Luis da Silva (19), pelajar yang juga warga Weraihenek, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.

Melius Nuak, SPd (37), warga Loloa, Kelurahan Lidak, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu. Deky Hermawan (45), ASN yang juga warga Wekatimun, Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu.

Paskalis Rikardo Bitin Manlea (34), warga Halifean, Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu dan Marselo Mau Resi, warga Raimaten, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu.

Pengendara (pembalap) diduga mengalami rem blong pada bagian rem belakang sesaat sebelum memasuki tikungan kanan SD 1 Atambua (kuntum bahagia). Pengendara hilang kendali sehingga menabrak pembatas lintasan (karung dan ban).

Kemudian menabrak 5 penonton dan sepeda motor terpental ke kios warga yang berada di sekitar lokasi kecelakaan. Akibat dari kecelakaan tersebut, pengendara (pembalap) mengalami luka ringan yakni rasa sakit pada tangan kanan dan rasa sakit pada kaki kiri.

Penonton Paskalis Rikardo Bitin Manlea mengalami luka robek pada dahi sampai kepala.
Ia juga mengalami luka robek pada dahi, luka robek pelipis kanan, cedera kepala berat, trauma wajah, trauma tumpul perut, cedera leher, trauma tumpul dada dan sudah tersambung ke ventilator.

Paskalis juga tidak sadarkan diri karena mengalami luka berat. Ia pun dirujuk le rumah sakit di Kupang.

Korban Mario Luis Da Silva juga mengalami luka berat karena mengalami luka pada siku tangan kiri, luka robek punggung kaki kiri dan patah tulang ibu jari kaki kanan.

Sedangkan penonton Melius Nuak mengalami patah pada pergelangan pada tangan kiri. Penonton Deky Hermawan mengalami patah bahu kanan dan patah pangkal paha bagian kiri.

Juga patah tulang paha kiri, patah tulang selangkang kanan dan luka lecet. Pengendara (pembalap) dan penonton yang terlibat kecelakaan telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Atambua Kabupaten Belu.

Dari keterangan saksi dan pembalap, diduga insiden ini karena sepeda motor yang dikendarai oleh pembalap mengalami rem blong pada rem belakang sepeda motor.

Kapolres Belu, AKBP Richo Simanjuntak mengaku kalau ada dugaan malfungsi sistem. "Masih menunggu tim teknis. Berat dugaan karena malfungsi sistem pengereman kendaraan yang ikut lomba," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (17/11/2023).

FOLLOW US