• Nusa Tenggara Timur

Ribuan Warga Terdampak Erupsi Gunung Ile Lewotolok Mengungsi ke Kota Lewoleba

Imanuel Lodja | Senin, 30/11/2020 09:46 WIB
Ribuan Warga Terdampak Erupsi Gunung Ile Lewotolok Mengungsi ke Kota Lewoleba Sebagian warga korban erupsi Gunung Ile Lewotolok yang mengungsi ke Kota Lewoleba ditampung di tenda yang sudah dibangun TNI dan Polri.

katantt--Ribuan warga dari 11 desa yang berdampak pada erupsi Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT mengungsi ke Kota Lewoleba ibukota kabupaten Lembata.

Hingga Senin (30/11) pagi tercatat ada 1.463 orang yang sudah dievakuasi ke Kota Lewoleba.

Terdata pula ada sekitar 21.000 warga masyarakat yang berdampak terkait erupsi ini.

"Hingga saat ini sudah 1.463 orang yang mengungsi ke Kota Lewoleba dan sermentara ditampung di 3 lokasi," ujar Waka Polres Lembata, Kompol Kristian Tanauw saat dikonfirmasi, Senin (30/11) pagi.

Jumlah ini masih akan bertambah karena masih banyak warga yang bakal dievakuasi dan dibawa ke lokasi yang lebih aman.

Aparat TNI dan Polri membantu membangun tenda-tenda pengungsian untuk menampung warga yang mengungsi.

Ia menyebut ada 6 desa yang paling berdampak abu vulkanik yang berada di pesisir pantai Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata.

Enam desa tersebut, Desa Lamatuka, Desa Baopana, Desa Merdeka, Desa Hadakewa, Desa Lerahinga dan Desa Waienga.

Terdapat aktivitas pengungsian yang dilakukan oleh masyrakat dari keenam desa tersebut dengan tujuan Kota Lewoleba ibukota Kabupaten Lembata dan perbukitan yang ada di sekitar desa-desa tersebut.

Ada pula sejumlah pengungsi yang berasal dari 3 desa dari Kecamatan Ile Ape Timur yang saat ini telah ditampung di tempat pengungsian Balai Desa Tapolango Kecamatan Lebatukan sebanyak 197 orang pengungsi.

Diantaranya Desa Lamawolo 126 orang pengungsi, Desa Baolai Duli 10 orang pengungsi dan Desa Lamatokan 61 orang pengungsi.

Evakuasi pengungsi dilakukan dengan menggunakan bodi/kapal nelayan baik yang berasal dari ke 3 desa pengungsian tersebut maupun 7 buah bodi/kapal nelayan yang berasal dari Desa Tapolango.

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur kembali erupsi, Minggu (29/11), pukul 9.45 Wita pagi.

Kali ini semburan abu vulkanik lebih tinggi sehingga warga sekitar mulai mengungsi. Semburan larva juga disertai batu-batuan.

Gunung Ile Lewotolok sendiri terletak diantara beberapa desa di kecamatan Ile Ape Timur dan Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Data yang diterima KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Ile Lewotolok menyebutkan, erupsi Gunung Ile Lewotolok dengan tinggi kolom abu teramati ± 4000 m di atas puncak (± 5.423 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.

Erupsi masih berlanjut berupa hembusan asap tebal kehitaman. Saat ini Gunung Ile Lewotolok berada pada Status Level II (waspada).

FOLLOW US